Minggu, 16 Mei 2010

PENYAKIT DAN GANGGUAN PADA MULUT, HIDUNG, TENGGOROK


MT INDIARTI

A. Nafas, Makan dan Minum
Apakah Anda mendambakan hidup sehat bersama keluarga? Tentu jawabannya adalah ”ya”. Apabila kondisi tubuh sehat, makan menjadi nikmat, tidur nyenyak dan beraktivitas menjadi maksimal. Kualitas kesehatan sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Serangan penyakit merupakan kondisi yang harus dihindari semaksimal mungkin. Mencegah lebih baik daripada mengobati, memang tentu Anda tidak menyukai penyakit apapun, demikian juga bagi putra-putri Anda tercinta. Namun penyakit sering datang tak terduga. Apabila penyakit telah menyerang tentu Anda harus berusaha mengobatinya.
Penyakit apapun yang menyerang anak perlu mendapatkan perlakuan khusus agar terkendali. Apabila penyakit ini tidak diberi perlakuan khusus maka kian hari kian menjadi parah. Mengendalikan penyakit anak tidaklah sulit, sesunguhnya hanya memerlukan kemauan yang kuat agar anak Anda dapat sembuh kembali. Pengendalian yang intensif dan disiplin dengan perlakuan-perlakuan tertentu telah terbukti dapat menyembuhkan segala jenis penyakit anak. Meminimalisir kondisi-kondisi risiko yang dapat memperparah berbagai penyakit kronis adalah kunci pengendalian.
Potensi penyakit apa yang ada pada anak? Bagaimana mencegah kemunculannya? Dan bagaimana mana pengendaliannya? Mungkin Anda tidak menyadari adanya berbagai potensi penyakit yang dimiliki anak. Hal ini dapat terjadi karena tidak memperhatikan faktor-faktor resiko yang ada. Aanak mungkin merasa sehat namun memperhatikan faktor keturunan ternyata banyak sekali potensi penyakit yang dapat menyerang. Penting untuk mengetahui faktor-faktor risiko tersebut dan melakukan upaya mencegah pemicu munculnya penyakit dan menjaga kesehatan keluarga.
Dalam tubuh kita terdapat organ-organ yang sangat vital. Misalnya mulut, hidung dan tenggorok. Proses makan, minum, bernafas, berbicara, dan sebagainya tidak bisa dilepasan dari organ ini. Hidung ditakdirkan untuk bernafas dan mulut ditakdirkan untuk makan minum. Keduanya diberi perlengkapan yang baik untuk melakukan fungsi mereka. Selaput lendir hidung kaya akan pembuluh darah yang inemanasi udara yang masuk, dan kelenjar penghasil lendirnya melembapkan udara dan menjerat benda-benda kecil di udara seperti debu. Rambut hidung membantu menyaring udara, sedangkan ujung-ujung syaraf yang istimewa pada atap rongga hidung mengenali bau dan melengkapi kita dengan indera penghidupan.
Saluran hidung terus ke belakang ke dalam nasofaring yang terletak di atas dan di belakang mulut. Suatu cincin jaringan yang menonjol, yaitu adenoid, terletak di bagian belakang nasofaring. Adenoid kecil ketika anak masih muda dan mencapai ukuran terbesar ketika anak berumur kira-kira 5 tahun, tetapi kemudian berangsur-angsur menyusut sampai menghilang pada masa akil balig. Adenoid tersusun terutama atas jaringan limfoid dan membantu melindungi tubuh melawan infeksi.
Mulut memiliki lapisan lentur dan halus. Lidah, pipi dan bibir berisi otot dan membantu menggerakkan dan menekan makanan saat gigi memotong dan mengunyah. Pada bagian belakang mulut, saluran cerna dan saluran nafas bertemu membentuk tenggorok. Amandel berada pada kedua sisi. Seperti adenoid, amandel terdiri terutama atas jaringan getah bening. Lebih jauh ke bawah tenggorok, saluran udara dan saluran makanan berpisah lagi. Kotak suara dan batang tenggorok menuju paru-paru, sedangkan batang kerongkongan bersambungan dengan lambung. Sebagai tambahan untuk semua saluran yang saling berhubungan lainnya, rongga sinus yang berisi udara bercabang dari saluran hidung ke dalam tulang-tulang tengkorak.

B. Problem Mulut Hidung Tenggorok
Jika melihat si mungil terserang batuk, alangkah kasihannya. Terlebih jika batuk itu terus-menerus sehingga si mungil sulit tidur. Acara makan pun bisa jadi muntah lagi atau tersedak. Makanan atau susu yang sudah masuk ke dalam perutnya keluar, maka jika berkelanjutan fisiknya akan melemah dan daya tahan tubuhnya menurun. Kemudian penyakit lain pun mengakrabi si mungil. Meski hanya sedikit, batuk harus ditangani secara cepat dan cermat. Batuk sebenarnya merupakan refleks dari tubuh untuk mengeluarkan sesuatu yang ada di dalam saluran nafas. Sesuatu ini bisa berupa lendir atau benda-benda asing yang dapat membuat tubuh berusaha untuk mengeluarkan benda tersebut. Batuk merupakan salah satu penyakit yang terjadi pada mulut, hidung dan tenggorok.
Hidung, sinus, mulut, tenggorok dan telinga membentuk sistem saluran udara yang saling berhubungan. Infeksi dapat menyebar dengan mudah sepanjang saluran udara ini. Anak-anak sering dan secara berkala menderita infeksi demikian. Untunglah ini biasanya hanya infeksi ringan, misalnya selesma. Karena sebabnya tidak selalu diketahui, infeksi ini menurut istilah umum sebagai Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).
Masalah lain yang umum terdapat pada anak-anak meliputi bernafas melalui mulut, mimisan dan tukak mulut. Bernafas melalui mulut sangat umum ketika anak berumur 4 - 5 tahun. Pada umur ini baik adenoid maupun amandel mencapai ukuran puncak mereka. Apabila anak memiliki adenoid yang membesar, ini mungkin menyumbat hidung dan memaksanya bernafas melalui mulut. Mendengkur sering disertai bernafas melalui mulut dan juga batuk malam hari. Batuk sering diakibatkan penimbunan ingus dalam tenggorokan anak atau tetesan ingus dari bagian belakang hidung ke dalam tenggorok. Sebab-sebab lain dari bernafas melalui mulut adalah kelainan struktur hidung, seperti sekat rongga hidung yang bengkok, atau keadaan seperti selesma.
Banyak problem yang berkaitan dengan hidung tersumbat, ingusan, hidung kotor, batuk yang disebabkan penimbunan ingus dalam tenggorok atau gabungan dari hal-hal ini. Anak bisa mengalami ingusan jernih dan encer dari hidungnya dan juga hidung tersumbat ketika ia menderita selesma. Ingus yang berwarna kuning atau hijau biasanya berarti terdapat infeksi bakteri pada hidung atau sinus, atau keduanya. Ini sering disertai infeksi adenoid. Apabila seorang anak, khususnya anak kecil, mengeluarkan ingus hanya dari satu lubang hidung, mungkin ia kemasukan benda kecil yang tersangkut di dalam lubang hidungnya. Dalam hal ini, lelehan yang dikeluarkannya mungkin juga memiliki bau aneh. Anda sebaiknya meminta nasihat pakar.
Mimisan hampir tidak pernah serius walaupun ini mungkin kelihatan dramatis dan sangat membingungkan anak. Selaput lendir hidung tipis dan mudah rusak. Pemasokan da¬rahnya yang banyak memungkinkan hidung berdarah hebat bila terpukul, atau bahkan ke¬tika membuang ingus. Apabila anak Anda meng¬idap mimisan menetap atau berulang, minta¬lah pertolongan dokter. Barangkali operasi di¬perlukan untuk mengkauterisasi selaput lendir hidung untuk menghentikan perdarahan.
Tukak mulut kadang disebabkan infeksi her¬pes simpleks, tukak aftosa adalah jenis lain yang umum. Ini terdapat terutama ketika anak berumur 10 tahun ke atas. Tukak-tukak ini ke¬cil dan nyeri dengan bagian tengah putih atau kuning dan pinggir kemerahan, biasanya tampak pada bibir, bagian dalam pipi dan pinggir lidah. Tukak bisa menetan mulai dari bebera¬pa hari sampai 2 minggu. Tukak ini menim¬bulkan rasa tidak nyaman tetapi hampir sela¬lu sembuh sendiri. Untuk mempercepat ke¬sembuhan, dokter mungkin memberikan butir steroid untuk menekan pertumbuhan tukak, atau krem yang mengandung steroid.

C. Influenza
Flu atau pilek adalah gejala yang timbul akibat virus influenza, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh RNA virus dari famili orthomyxoviridae. Pilek bukan hanya menyerang manusia tetapi juga binatang. Ada tiga jenis kelompok virus penyebab flu, jenis-jenis tersebut disebutkan sebagai berikut :
 Virus influenza A menjangkiti mamalia termasuk manusia dan juga jenis burung.
 Virus influenza B menjangkiti hanya manusia
 Virus influenza C menjangkiti hanya manusia

Virus jenis A adalah virus yang biasanya mematikan dan penyebab epidemis dan pandemis. Tersusun atas dua protein virus (haemaglutinin dan neuraminidase) yang penting bagi siklus kehidupan virus. Virus ini menyerang sistem pernafasan yang ditularkan dari satu orang yang terinfeksi ke orang lain melalui udara atau air. Virus yang banyak menyerang manusia umumnya B dan C. Virus ini tidak mematikan dan sangat mudah penularannya.
Gejala-gejala yang sering ditimbulkan yaitu : demam, sakit kepala dan hidung tersumbat. Batuk kering, kerongkongan gatal, hidung mampet dan bersin-bersin dan sakit flu dapat menjadi sangat mematikan terutama bagi orang yang lemah atau sakit kronis. Hidung mampet yang biasanya diderita akan menyebabkan sulit untuk bernafas sehingga sering bernafas lewat mulut. Jika sudah sakit akan kehilangan nafsu makan.
Virus ini menimbulkan gangguan pada sistem pernafasan. Karena sistem pernafasan juga berhubungan dengan organ lain dalam tubuh, maka akan muncul pula gangguan lain. Gangguan mudah timbul pada organ di sekitarnya yaitu telinga hidung dan tenggorokan (THT), semisal gangguan pada sistem keseimbangan atau pendengaran. Bila terjadi infeksi sekunder bisa mengakibatkan ganguan dalam berbicara. Sedangkan dalam perkembangannya penyakit itu bisa bermanifestasi dalam berbagai hal semisal demam, sakit kepala, batuk, hidung tersumbat, tenggorokan gatal, dan rasa tidak nyaman diseluruh tubuh. Beberapa obat influenza yang terdapat di pasaran biasanya ditujukan untuk mengatasi gejala yang muncul tersebut.

Pencegahan dan Pengobatan
Virus flu penyebarannya melalui media seperti air, udara dan sentuhan. Penyakit ini sangat mudah menular, namun hal ini tergantung juga oleh kondisi tubuh. Jika tubuh dalam keadaan sehat, gizi terpenuhi, olahraga dan istirahat cukup maka kemungkinan kecil untuk terserang flu. Virus influenza mudah untuk masuk dalam tubuh namun dengan kondisi seperti di atas maka virus ini sulit untuk berkembang. Sehingga tidak mempengaruhi tubuh. Selain itu sebagai langkah pencegahan perlu mencuci tangan sebelum makan, karena virus mudah berada di tangan melalui udara. Perlu juga menjaga jarak dengan penderita flu, karena media udara paling cepat dan cara termudah untuk perantara masuknya virus dalam tubuh manusia.
Influenza merupakan gangguan pada sistem pernafasan. Karena sistem pernafasan juga berhubungan dengan organ lain dalam tubuh, maka akan muncul pula gangguan lain, semisal gangguan pada sistem keseimbangan atau pendengaran. Bila terjadi infeksi sekunder bisa mengakibatkan ganguan dalam berbicara. Selain itu yang berbahaya bisa pula berkomplikasi ke otak Anda. Sedangkan dalam perkembangannya penyakit itu bisa bermanifestasi dalam berbagai hal semisal demam, sakit kepala, batuk, hidung tersumbat, tenggorokan gatal, dan rasa tidak nyaman diseluruh tubuh. Beberapa obat influenza yang terdapat di pasaran biasanya ditujukan untuk mengatasi gejala yang muncul tersebut.
Menurut penelitian dari American Academy of Pediatrics (AAP), untuk menyembuhkan penyakit ini secara umum tidak perlu menggunakan obat-obatan antibiotik. Penggunaan antibiotik dapat menimbulkan efek yang cukup berbahaya. Penggunaan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh sangat diperlukan. Untuk itu anak perlu menambah porsi makanan yang banyak mengandung vitamin. Vitamin C dan beta karoten adalah antioksidan yang baik untuk pembasmi virus dan sering ditemukan dalam makanan.
Antioksidan dan menstimulir fungsi imun dan membantu tubuh memerangi penyakit dan infeksi. Sayuran dan buah-buahan sangat baik dikonsumsi sebagai sumber vitamin alami. Air garam dapat digunakan untuk mengencerkan ingus dengan cara di teteskan, namun harus dipastikan steril. Dalam kondisis hidung mamapat, baik juga meminum air hangat agar mengurangi derita pilek. Jika rumah menggunakan AC maka perlu dimatikan. Jika flu diiringi dengan demam setelah lebih dari 3 x 24 jam, perlu diperiksakan ke dokter.

D. Suara Serak dan Radang Tenggorok
Anak juga bisa mengidap serak selama ia mendapat se¬lesma. Apabila ini berlangsung lama, Anda harus ke dokter. Pembengkakan kecil pada pita suara adalah penyebab tersering dari suara serak. Ini biasa disebabkan suara terlalu banyak disalahgunakan. Gangguan ini tidak membutuhkan pengobatan, selain mengusahakan agar anak tidak ber¬teriak terlalu banyak. Penyebab lain yang jauh lebih jarang adalah terdapatnya papilomata dalam laring. Pa¬pilomata adalah tumbuhan jinak seperti kutil yang sa¬ngat kecil, yang mungkin memerlukan pengangkatan de¬ngan pembedahan.
Sedangkan radang tenggorok sangat bervariasi ber¬gantung kepada bagian tenggorok mana yang terserang, tingkat keparahan dan pe¬nyebabnya, bakteri atau virus. Radang tenggorok ringan biasa berlang¬sung hanya beberapa hari dan menghilang tanpa pengobatan. Sebagian besar radang tenggorok disebabkan infeksi virus sehingga tidak bisa dibantu dengan antibiotik. Anak Anda mungkin hanya kelihatan sakit ringan dan me¬ngeluh sedikit pegal di tenggoroknya, anak kecil mungkin mengeluh mulutnya yang luka ketimbang tenggoroknya. Pengobatan terpenting adalah menjaga anak tetap hangat dan istirahat, dan memberinya banyak cairan dan mungkin sekali-sekali analgesik seperti parase¬tamol.
Anak dengan radang amandel parah biasanya sangat tidak enak badan dan ingin istirahat. Ia mengalami demam tinggi, sa¬kit tenggorok, sukar menelan dan pembeng¬kakan kelenjar getah bening leher. Amandel¬nya akan memerah dan bengkak, yang sering ditutupi nanah. Anda harus menghubungi dokter. Gejala-gejala berlangsung 3 atau 4 ha¬ri, walaupun ini bisa sampai seminggu atau lebih sebelum anak Anda kembali normal.
Biasanya anak menderita tonsilitis pada usia sekolah walaupun ini dapat terjadi pada setiap umur. Banyak anak mengalami hanya 1 atau 2 serangan tetapi ada yang mengalami lebih banyak serangan dengan waktu selang yang sering. Apabila anak Anda sering terserang tonsilitis, dokter langganan keluarga Anda akan merujuknya ke spesialis.
Ketika anak Anda diizinkan pulang, jaga ia tetap dalam rumah. Selama beberapa hari pertama dan usahakan ia jauh dari anak-anak lain selama kira-kira 2 minggu sehingga ia ku¬rang cenderung mendapat infeksi sementara tenggoroknya sedang menyembuh. Ia boleh makan seperti biasa dan harus banyak minum. Apabila tenggorokan anak berdarah atau jika Anda kawatir tentang keadaan ini, Anda harus minta nasihat pakar. Apabila seorang anak mengalami 3 atau 4 se¬rangan tonsilitis parah setiap tahun selama 2 tahun atau lebih, kebanyakan dokter akan menganjurkan pengangkatan amandel, operasi untuk mengangkat aman¬del. Apabila perlu adenoid anak dapat diangkat pada saat yang sama. Biasanya anak tinggal di Rumah Sakit selama 48 jam setelah operasi. Parasetamol membantu meredakan nyeri.
Adenoid yang membesar biasanya menyusut de¬ngan sendirinya. Pengangkatan adenoid dengan pembe¬dahan, se¬karang sudah kurang sering dilakukan ketimbang dulu. Dokter spesialis mungkin mempertimbangkannya hanya jika adenoid yang membesar terlibat dalam:
• Adenoidektomi sendiri aman dan efektif, biasanya menghasilkan perbaikan problem dalam beberapa hari setelah operasi
• bernafas melalui mulut terus menerus, mengorok dan gangguan penyerta lain
• gangguan pendengaran berulang atau menetap, yang disebabkan telinga lem, yang mengganggu pelajaran se¬kolahnya
• sinusitis berulang atau radang tenggorok berulang yang menyebabkan anak ketinggalan pelajaran

E. Problem Nafas Berbau
Penyebab umum nafas berbau adalah pembusukan gigi. Cara mengatasinya adalah membawa anak Anda ke dokter gigi dan memperbaiki kebersihan mulutnya. Penyebab kedua, yang sering ter¬abaikan, adalah memakan makanan berbumbu banyak atau berbau, seperti bawang putih. Selama penyakit tertentu, sebagai contoh tonsilitis, nafas anak bisa berbau tetapi pasti menghilang setelah ia sembuh. Bebera¬pa obat menyebabkan bau nafas ganjil, perik¬sakan pada dokter jika Anda mencurigai ini penyebabnya. Jangan mencoba menyembu¬nyikan nafas bau dengan obat kumur, hampir selalu ada penyebab mendasar yang memerlu¬kan pengobatan.
Batita sering mengidap infeksi thrush di mulut me¬reka. Kadang-kadang anak yang sedang men¬dapat antibiotik mengalami thrush. Obat membunuh bakteri yang normal menghuni rongga mulut — bakteri yang menjaga jamur juga biasa terdapat dalam pipi. Apabila Anda men¬curigai thrush, hubungi dokter untuk diagnosa yang tepat dan nasihat pengobatan. Barangkali ia akan menerangkan cara pemakaian obat kumur. Anak yang lebih besar mungkin diberi tablet hisap.

F. Sinusitis
Sinusitis cenderung terjadi setelah selesma biasanya sebagai akibat penyebaran infeksi dari selaput lendir hidung. Selaput lendir si¬nus menjadi meradang dan tersumbat dengan ingus. Gejala utama adalah pegal atau nyeri pada daerah sinus yang terkena. Ini bisa di daerah pipi atau dahi. Nyeri cenderung ber¬tambah tajam bila anak membungkuk atau berbaring, ia mungkin juga demam dan mengeluarkan ingus hijau atau kuning, mata berair, dan nyeri tekan merata pada daerah yang terkena.
Sinusitis ringan sangat umum dijumpai dan sembuh sendiri dalam 2 - 3 hari. Infeksi sinus hebat pada masa kanak-kanak Jarang terjadi dan dokter mungkin memberikan obat dekongestan dan antibiotik. Pengobatan yang tradisional dengan penghirupan uap hangat sering mengencerkan lendir dan memungkinkan sinus lebih bebas mengosongkan diri. Hati-hati jangan sampai anak tersiram air panas ke¬tika menghirup uap.
Sinusitis tidak umum sebelum usia 3 atau 4 tahun karena sinus yang paling sering terserang tidak berkembang sebelum usia tersebut. Sinus maksila dan frontal paling mudah terinfeksi karena me¬reka berkontak langsung dengan rongga hidung. Apabila sinus maksila terinfeksi wajah anak akan meringis dan ia mungkin merasa seolah-olah sakit gigi pada rahang atasnya. Nyeri bisa bertambah bila gigi diketuk. Infeksi sinus frontal menyebab¬kan nyeri pada dahi.
Kadang-kadang hidung yang tersumbat pa¬da seorang anak bisa disebabkan oleh kelainan struktur di dalam hidungnya. Paling umum adalah bila septum, dinding tulang rawan yang terletak di antara kedua lubang hidung, tidak pas berada di garis tengah. Kebanyakan anak dengan keadaan ini dapat mengatasinya: tanpa pengobatan, dan pada kehidupan dewasa dini, ketika hidung telah berhenti tumbuh, kebu¬tuhan akan pembedahan bisa dinilai. Akan tetapi, jika sekat yang bengkok menyebabkan anak Anda sukar bernafas atau mengalami se¬rangan sinusitis berulang, mungkin dokter menganjurkan operasi lebih dini untuk me¬luruskannya. Walaupun anak memiliki seKat rongga hidung bengkok, ni¬dungnya belum tentu kelihatan bengkok. Sinusitis menurut bahasa istilah sinus sendiri berarti cekungan. Itis adalah akiran yang berarti radang. Jadi, sinusitis adalah radang pada sinus. Daerah hidung dan sekitar hidung dan mata kita, terdapat 8 rongga yang disebut sebagai sinus. Menurut istilahnya sinusitis adalah radang di daerah rongga paranasal yaitu suatu tempat di daerah hidung, yang mengakibatkan munculnya berbagai keluhan di daerah wajah.
Kondisi sinusitis dapat terjadi lebih dari satu tempat, jika terjadi pada beberapa sinus diebut multisinusitis. Daerah yang paling sering terkena adalah rongga pipi kemudian daerah belakang tulang hidung, rongga dahi, dan rongga pelipis. Rongga pipi adalah daerah yang paling sering terkena infeksi, hal ini disebabkan karena rongga ini adalah yang terbesar dan letaknya paling beresiko untuk terjadi infeksi dibanding daerah lain misalnya.
Biasanya sinusitis didahului oleh infeksi saluran penafasan atas (terutama pada anak kecil), berupa pilek dan batuk yang lama tidak sembuh lebih dari satu pekan. Penyebab sinusitis bermacam-macam. Dapat diakibatkan secara langsung oleh masuknya organisme parasit atau kuman dan juga akibat tidak langsung dari suatu kondisi yang menyebabkan kemudahan infeksi. Secara terperinci penyebab sinusitis disebutkan sebagai berikut antara lain : virus, jamur, bakteri (sebagian besar), infeksi kerongkongan, infeksi amandel, infeksi gigi bagian belakang, kelainan anatomis atau fisik dari hidung, benda asing di hidung, tumor, polip, polusi lingkungan, udara dingin, kering, bahan iritan, asap rokok. Ada kalanya penyakit ini berhubungan aktivitas manusia seperti berenang, menyelam dan trauma.
Selain itu beberapa faktor lain yang mempermudah terjadinya penyakit ini seperti deviasi septum sebagai faktor bawaan yang tidak bisa dicegah demikian juga dengan alergi akibat faktor keturunan. Hal tersebut menybabkan seseorang memiliki faktor resiko yang lebih besar dari orang lain yang secara keturunan dalam kondisi normal.

Gejala-Gejala
Gejala yang ditimbulkan sinusitis dapat dirasakan dengan jelas. Namun sering oerang mengira bahwa dirinya merasa sehat dan menganggap gejala tersebut merupakan efek dari penyakit ringan seperti influenza ringan atau sekedar batuk ringan yang dianggap dapat sembuh dengan sendirinya. Kondisi seperti ini menyebabkan penyakit menjadi semakin parah tanpa disadari oleh penderita. Oleh karena itu jika Anda mendapati gejala-gejala sinusitis walaupun terasa ringan maka segeralah memeriksakan diri untuk mengetahui kondisi Anda. Gejala klinis yang ditimbulkan dapat dibagi 2 yaitu gejala yang dirasakan dan gejala yang terlihat. Gejala subyektif antara lain: hidung tersumbat, pilek yang berbau dengan ingus yang kental, nyeri pada pipi atau bagian wajah lain, gangguan indra pembauan, sakit kepala dipagi hari, sakit gigi ataupun nyeri yang menjalar ke telinga, demam, rasa lesu, bau mulut, nyeri di daerah sinus yang terkena, nyeri pada daerah wajah, pembengkakan pada daerah dahi, mata atau pipi, nafas berbau, telinga rasa penuh dan migren.
Gejala obyektif pada penyakit ini akan dapat ditemukan pembengkakan pada daerah bawah mata dan lama kelamaan akan bertambah lebar sampai ke pipi. Secara lebih khusus dan mudah diketahui sinusitis yang kronik akan menimbulkan gejal-gejala antara lain : Batuk yang tak sembuh-sembuh akibat adanya sekret di hidung dan kerongkongan secara terus-menerus. Hal ini merangsang terjadinya batuk sebagai mekanisme pengeluaran sekret tesebut. Namun karen keberadaan lendir tidak hilang-hilang maka batuk menjadi tidak sembuh-sembuh.
Gangguan pendengaran akibat sumbatan saluran yang menghubungkan rongga mulut dan telinga. Kepala terasa nyeri pada pagi hari selepas tidur mungkin akibat penimbunan ingus dalam rongga hidung dan sinus. Gejala mata, akibat penjalaran infeksi melalui saluran air mata. Gejala saluran cerna, dapat terjadi radang pada saluran cerna akibat sekret bercampur bakteri yang tertelan. Ada beberapa jenis sinus, yaitu:
• Sinus frontalis : rongga yang terletak di daerah tulang dahi,
• Sinus maksilaris : rongga yang terletak di daerah sebelah dalam tulang pipi
• Sinus etmoid : rongga yang terletak di belakang batang hidung di sudut mata
• Sinus sfenoid : rongga yang terletak di belakang sinus etmoid
Sinus yang sehat berisi udara, selain adanya sekresi dari selaput lendirnya. Apabila aliran ke dalam hidung terhambat maka sekresinya menumpuk dan terperangkap bersama udara di dalam sinus dan menekan dinding sinus yang bertulang sehingga menimbulkan rasa nyeri. Berdasarkan lamanya kemempuan infeksi penyebab sinusisitis maka penyakit ini dikelompokkan menjadi beberapa kategori. Kategori-kategori sinusitis sebagai berikut :
• Sinusitis akut. Kondisi ini digunakan untuk sinusitis yang terjadi karena infeksi yang timbul selama beberapa hari sampai beberapa minggu. Selanjutnya infeksi ini sembuh kembali. Hal ini terjadi karena reaksi penyebab infeksi tidak dapat bertahan lama. Pada infeksi sinus akut gejala utamanya selain hidung tersumbat juga diikuti ingusan sesudah 24 - 48 jam dan akhirnya mengeluarkan cairan nasal disertai nanah. Gejala lainnya yaitu badan terasa sakit, sakit tenggorokan dan pusing.
• Sinusitis subakut. Disebut subakut jika infeksi timbul beberapa minggu sampai beberapa bulan. Hal ini terjadi karena jenis penyebab infeksi memang memerlukan waktu lama atau kemempuan menginfeksi dalam waktu tertentu hingga bebrapa bulan. Pada infeksi sinus subakut gejalanya yaitu hidung tersumbat, tidak enak pada wajah, lelah, dan pengeluaran cairan nasal yang disertai nanah yang akan berakir lebih dari 3 minggu setelah infeksi akut berakir.
• Sinusitis kronik. Disebut kronik jika infeksi timbul hingga berbulan-bulan umumnya lebih dari 3 bulan hinggabertahun-tahun. Infeksi sinus kronis gejalanya serupa dengan infeksi sinus akut, kecuali pada infeksi kronis dapat menyebabkan keluarnya cairan dari hidung secara terus menerus dan disertai nanah. Sinusitis kronik dapat terjadi bila 'pintu keluar' sinus tertutup untuk waktu yang lama. Setiap orang bisa terkena sinusitis, dan nyatanya penderita sinusitis kronik memang sangat banyak.
Pada infeksi sinus hiperplastik menyebabkan hidung tersumbat secara kronis dan sakit kepala. Pada sinusitis yang merupakan komplikasi penyakit alergi sering kali ditandai dengan sering bersin, bersin pada anak khususnya pagi hari atau kalau dingin. Sinus yang disebabkan polip akan didapatkan keluhan hidung yang selaulu mampet akibat polip yang bertambah besar.
Jika tidak mendapatkan penanganan yang baik, setelah berlangsung 3 bulan, penyakit ini menjadi kronis. Disebut kronis apabila timbul jaringan atau polip pada sinus. Dengan timbul polip, hidung akan menjadi tersumbat dan muncul gangguan drainase. Akibatnya, pilek tak kunjung sembuh. Lendirnya turun ke tenggorokan dengan warna seperti susu. Tak heran apabila kemudian si penderita sering mengeluarkan dahak. Sementara dahak ini mengandung infeksi. Dengan demikian, jelas berbahaya.
Komplikasi akibat sinusitis, khususnya radang telinga tengah kronis yang dikenal dengan congek atau kopok. Hal ini terjadi akibat lendir masuk ke telinga, sehingga menjadi radang telinga tengah. Gejala awalnya seringkali ditandai dengan menaiknya suhu badan anak dan memerahnya gendang telinga pendengarannya. Congek yang tak kunjung sembuh bisa mengakibatkan tuli konduktif. Komplikasi ini khususnya terjadi pada anak-anak karena jarak antara telinga dengan hidung pada anak relatif lebih pendek, sementara saluran yang menghubungkannya pun relatif lebih besar. Dengan demikian memudahkan penjalaran infeksi dari hidung ke telinga.
Komplikasi yang lebih fatal adalah terjadinya komplikasi ke selaput otak yang dikenal dengan radang selaput otak. Apabila sudah ke taraf ini bisa membawa kematian. Gejalanya antara lain, muntah dan kejang-kejang. Komplikasi lainnya adalah terjadinya radang saluran bronkus kronis. Radang ini terjadi karena dahak masuk ke paru-paru, sehingga membuat seorang anak sesak nafas dan pusing. Hal ini bisa terjadi karena kelenjar adenoid atau amandel, yaitu kelenjar getah bening yang terdapat di belakang hidung pada anak masih besar.
Biasanya makin besar seorang anak maka kelenjar adenoidnya makin mengecil. Jika adenoid membesar, secara otomatis pembuangan lendir dari sinus akan terganggu. Komplikasi bronkus ini sering terjadi. Dikenal dengan istilah sinobronkitis, yaitu suatu penyakit radang sinus kronis yang mengakibatkan terjadinya bronkitis kronis. Di mana radang bronkus yang tak mau sembuh akibat tertular dengan sekret dari sinus.

Pengobatan dan Pengendalian
Setiap sinus atau rongga berhubungan dengan hidung untuk pertukaran udara dan pengeluaran lendir. Hidung dan sinus dilapisi selaput lendir yang berhubungan satu sama lain. Infeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Infeksi dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi pada daerah rongga sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung.
Penutupan dan terjadinya penumpukan lendir menimbulkan efek terasa menekan atau nyeri. Rasa sakit tertekan atau nyeri pada sinusitis tergantung pada letak sinus yang sakit. Nyeri di dahi merupakan gejala kas sinusitis frontalis. Nyeri pada rahang atas dan gigi merupakan gejala infeksi sinus maksilaris. Infeksi sinus etmoid menimbulkan rasa nyeri di antara kedua mata, rasa nyeri kalau pinggiran hidung disentuh, hidung tersumbat dan tidak dapat mencium.
Sinusitis tidak dapat dicegah secara langsung namun agar penyakit ini tidak menjadi kronis, maka infeksi virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh misalnya istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur. Jauhkan dari polutan alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan dan jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi. Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari atau dikurangi. Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air dapat masuk ke dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi. Secara ringkas perhatikan hal-hal berikut untuk menekan kemungkinan sinusitis:
- Jaga kondisi tubuh agar sistem imun tetap kuat dari dari infeksi
- Pemberian antibiotik untuk menjaga infeksi parah
- Lingkungan udara yang bersih
- Penggunaan pelembab ruangan (bila kelembaban rendah)
- Jauhkan dari bahan-bahan penyebab alergi
Pengobatan sinusitis bertujuan untuk menghilangkan penyumbatan, mengeringkan cairan sinus hidung, serta menghilangkan infeksi dan rasa nyeri. Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi sinusitis mempunyai efek antara lain sebagai antiradang atau antiinfeksi, menghilangkan nyeri, mengurangi sumbatan lendir dan melancarkan pernafasan. Berikut beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakan.
Untuk memastikan perlu gambaran khusus pada rongga sinus yang mengalami sinusitis. Jika masih belum jelas, bisa dilakukan pemeriksaan penunjang lain berupa foto rontgen kepala dengan posisi water's. Jika masih belum jelas lagi, bisa dilakukan pemeriksaan endoskopi hidung atau sinuskopi untuk melihat langsung kondisi rongga hidungnya. Bahkan, bila perlu dilakukan pemeriksaan CT Scan. Banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya sinusitis.
Ada 2 penyebab penyakit ini bagi yaitu hidung dan gigi. Untuk penyebabhidung, bisanya karena alergi, infeksi hidung, polip, tumor, atapun kelainan pada struktur rongga hidung. Sedangkan untuk gigi, biasanya disebabkan infeksi pada gigi. Penyebab ini harus diketahui dengan jelas untuk menunjang pengobatannya. Terapinya bisa bermacam-macam, bergantung pada kondisi sinusitisnya serta penyebabnya. Jika sumbernya infeksi, maka harus diberikan antibiotik. Untuk memudahkan pengeluaran sekret di dalam rongga hidung tersebut, biasanya diberikan obat dekongestan untuk melonggarkan hidung. Selain itu, bisa dilakukan penyinaran pada sinus dengan tujuan memperbaiki aliran pembuluh darah di rongga tersebut. Caranya dengan menggunakan sinar laser berkekuatan rendah.
Jika pengobatan konservatif tidak berhasil, maka selanjutnya bisa dilakukan terapi irigasi. Caranya dengan memasukkan cairan ke dalam sinus untuk membuat sekret di dalamnya keluar. Tindakan ini harus dilakukan secara berulang, sesuai kondisi sinusitisnya. Pada beberapa kasus perlu dilakukan tindakan operasi. Perlu diperhatikan pada terapi sinusitis harus mengobati penyebabnya. Misalnya, jika sinusitis tersebut diakibatkan infeksi gigi, maka harus dilakukan perawatan bahkan pencabutan gigi. Dengan diatasinya sumber infeksi tersebut, diharapkan infeksi yang terjadi pada daerah sinus bisa mereda. Begitu juga dengan penyebab lainnya. Jika disebabkan polip, berarti polip tersebut sebaiknya diambil. Dan bila disebabkan alergi, alerginya harus dikendalikan.
Selanjutnya, apa yang bisa dilakukan untuk menghindari sinusitis? Jangan biarkan anak terserang flu. Jika terkena flu, segera diberikan pengobatan yang layak. Pada penderita flu, seringkali mendapat antibiotik dari dokter. Dengan demikian, yang sering terjadi kemudian, infeksi belum tuntas, obat sudah dihentikan. Hal ini bisa menyebabkan infeksi sinus menjadi kronis dan mudah menjadi kambuh apabila suatu ketika penderita tersebut terkena infeksi virus influenza.
Karena itu pemberian obat harus adekuat, cukup lama dan dengan dosis tepat. Apabila tidak, penyakit ini tak jua sembuh dalam waktu lama walaupun sudah memperoleh antibiotik yang adekuat. Hal ini karena timbul jaringan polypoid yang menghalangi drainase atau menyumbat drainase sinus sehingga memudahkan terjangkitnya kembali sinusitis yang pernah menginfeksi sinusnya.
Harus diingat pula, untuk menghindarkan sinusitis berarti ibu harus menghindari proses infeksi atau radang pada saluran pembuangan lendir. Radang itu bermula dari adanya sumbatan oleh sekat hidung bengkok dan alergi terhadap suatu zat alergen, misalnya alergi debu rumah yang mengandung udara yang dingin. Zat-zat alergen mengakibatkan pembengkakan mukosa hidung. Dan kemudian produksi lendir yang kental mengakibatkan terjadinya sumbatan, yang mengganggu drainase dan menjadi infeksi.
Sumbatan juga diakibatkan oleh pembesaran adenoid. Kadangkala adenoid ini tetap membesar. Inilah yang menimbulkan gangguan. Sehingga untuk menghindarkan terjadinya sinusitis usahakan supaya keadaan itu tidak terjadi. Jika amandel itu terkena infeksi dan menjadi panas, artinya sering kambuh selama lima kali setahun seyogyanya amandelnya dibuang saja. Sinus bisa ditanggulangi dengan cara operasi. Terlebih lagi dengan munculnya teknik-teknik operasi baru yang mempergunakan peralatan canggih seperti endoscope dan microscope dengan hasil yang lebih baik. Operasi sinus tak perlu ditakutkan karena tak menimbulkan rasa sakit seperti operasi sinus sebelum era endoskopi. Di samping itu, dalam operasi ini juga akan dilakukan bius total maupun lokal.
Endoskopi adalah suatu alat kecil panjang menggunakan lensa, semacam kamera yang dilengkapi dengan lampu untuk melihat, seperti penglihatan miksroskopik. Alat tersebut bisa didekatkan pada obyek yang akan dioperasi dan bisa melihat sesuatu yang terhalang benda lain. Alat tersebut dimasukkan ke dalam hidung, saluran yang sempit dan mempersiapkan pandangan yang cukup untuk bisa mengoreksi atau mengoperasi sehingga bisa memperbaiki penyumbatan, membuka atau menambal, serta menyumbat kembali dan mengatasi perdarahan yang terjadi.
Operasi dilakukan dengan metode FESS (Functional Endoscopic Sinus Surgery) yang sama sekali tak menyakitkan. Diagnosa dilakukan melalui foto ronsen dan juga dilakukan pemeriksaan kondisi kesehatan lewat pemeriksaan darah, urine dan dilakukan check up foto dada dan rekam jantung. Pada waktu dilakukan bius total, penderita juga disuntik bius lokal sehingga saat tersadar tak akan merasa sakit. Penyumbatan hidung dilakukan hanya pada saluran pembuangan lendir sinus, dengan tali pada sumbatannya untuk memudahkan pencabutan.
Penderita pun tetap leluasa bernafas menggunakan hidung dan tak perlu disedot karena penderita bisa membuang ingus sendiri bila merasa tersumbat. Pada waktu mencabut tampon, sebelumnya juga akan diberikan suntikan melalui alat yang dipasang pada waktu penderita pertama kali mau dilakukan bius total. Dengan demikian penderita tak merasakan sakit akibat jarum suntikan. Suntikan yang diberikan sebelum mencabut tampon adalah obat anti perdarahan dan obat anti sakit.
Adapun selesma adalah bentuk alergi paling umum yang menyerang hidung. Ini disebabkan oleh respons alergi dari jaringan hidung dan mata yang dicetuskan oleh jenis serbuk sari terten¬tu yang dibawa udara. Gejala-gejala tampak pada musim semi dan musim panas, terutama pada cuaca kering dan berangin, saat jumlah sebuk sari tinggi. Terdapat bentuk-bentuk lain yang terjadi sepanjang tahun, dan menyebab¬kan hidung terus ingusan. Penderita mungkin alergi terhadap satu atau lebih jenis benda, yang meliputi debu rumah, hewan piaraan dan tanaman rumah.
Jika anak Anda menderita selesma ja¬ringan hidung dan matanya akan membeng¬kak, selaput lendir hidungnya akan mengha¬silkan lendir berlebihan dan matanya akan terasa gatal dan merah, nyeri serta berair. Menggosok mata akan memperburuk keadaan. Ia akan bersin serta bernafas mengi. Untuk menghindari gejala-gejala, anak Anda harus menjauhkan diri dari rerumputan panjang dan harus tidur dengan jendela tertu¬tup. Dokter dapat memberi resep antihista¬min atau semprot hidung yang berisi steroid jika gejala parah atau jika anak Anda sedang diperiksa.

G. Sesak Nafas
Sesak nafas hebat mungkin disertai bu¬nyi berkokok sewaktu menarik nafas yang di¬sebut stridor. Stridor mempunyai bermacam sebab: racking laring, laringomalasia dan epiglotitis adalah yang paling umum. Stridor juga bisa terjadi jika anak tersedak suatu benda asing yang terhirup. Gangguan nafas hebat membutuhkan tindakan segera dan perumahsakitan.
Radang laring adalah batuk menggonggong. Istilah ini juga dipakai untuk menjelaskan infeksi virus pada kotak suara. Ini pa¬ling umum terdapat pada anak-anak antara usia 0,5 - 4 tahun. Infeksi mengakibat¬kan pembengkakan jaringan yang melapisi laring, trakea dan bronkus.
Pada mulanya, anak menderita selesma ringan dan sedikit tidak enak badan, tetapi se¬konyong-konyong ia terbangun pada malam hari dengan stridor dan sesak nafas. Usaha¬kan tenang. Menciptakan lingkungan lembap untuk anak adalah pengobatan tradisional.
Jika radang laring tidak mefeda cepat, jika iga-iga anak Anda tertarik ke dalam setiap kali bernafas, atau jika kulitnya membiru, Anda harus segera memanggil ambulans. Sangat se¬dikit anak yang masuk Rumah Sakit karena ra¬dang laring eenderung membutuhkan sesuatu selain observasi ketat. Walaupun demikian, beberapa anak mengalami gejala yang sema¬kin parah, menjadi sangat mengantuk atau ge¬lisah, dan mungkin membutuhkan periasukan pipa melalui mulutnya ke dalam batang teng¬gorok untuk meredakan sesak nafasnya.
Epiglotitis tidak umum tetapi merupakan in¬feksi yang bisa membahayakan jiwa. Anak yang sebelumnya sehat cepat menjadi sakit, mengalami stridor hebat karena jaringan tulang rawan di atas pita suara mem¬bengkak sebagai akibat infeksi bakteri. Apabila ink terjadi Anda harus segera memanggil am¬bulans. Dokter akan memastikan diagnosa dan anak Anda akan dimasukkan ke bagian rawat intensif, diberi antibiotik. Sebuah pipa nafas biasanya akan dipasang dalam ba¬tang tenggoroknya sampai krisis berlalu.
Laringomalasia, bentuk laring bawaan, bisa menyebabkan stridor pada balita-baru la¬hir dan anak kecil. Pada keadaan ini, laring sa¬ngat lemas dan kuncup bila anak menarik nafas. Balita dengan laringomalasia hampir sela¬lu sembuh menjelang usia 12 - 18 bu¬lan dan jarang memerlukan pengobatan, wa¬laupun jika ada selesma anak mungkin dibawa ke Rumah Sakit untuk observasi.
Gejala demam, rasa sakit di seluruh tubuh terutama otot, tersumbatnya hidung sebagai saluran nafas, keluarnya atau tidak mengeluarkan ingus, mungkin batuk sebenarnya merupakan adanya peradangan pada saluran nafas atau infeksi. Alergi terhadap debu jalan, debu sisa, bulu hewan atau tanaman dan sebagainya.
Obat-obat untuk menghilangkan flu yang dikenal sebagai obat flu, sebenarnya hanya berkasiat menghilangkan gejala flu saja. Jika penyebab flu yang mendasari penyakit ini tidak dihilangkan, gejalanya akan tetap ada, jadi untuk mengobatinya harus disertai dengan obat kausal. Kalau penyebabnya infeksi diberikan antibiotik atau kemoterapeutika. Itu semua harus di tangan pihak yang berhak. Dalam melakukan tindakan awal hanyalah terbatas, mengurangi penderitaan sebelum mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Obat yang berkasiat antiflu biasanya mengandung komponen penghilang rasa sakit dan demam, misalnya paracetamol decongestant untuk menghilangkan sumbatan hidung sebagai jalan nafas, misalnya fenilpropanolamin, fenilefrin yang mempunyai kasiat menaikkan tekanan darah dan memacu jantung, obat tersebut tidak boleh diberikan pada penderita tekanan darah atau penyakit jantung.
Obat anti flu yang banyak ditemui di pasaran, misalnya: Procold, Stopcold, Ultraflu, Ertaflu, Flugan, Refagan dan sebagainya. Obat flu di pasaran bebas sangat banyak jenisnya, berbagai merek mungkin sudah kita ingat. Secara umum yang perlu diperhatikan adalah komposisi obat-obat tersebut. Sebelum membeli obat maka perlu melihat komposisi atau kandungan obat tersebut. Banyak produk pencegah batuk dan flu mengandung PPA (phenlpropanolame) telah dicabut dari apotek dan banyak diganti dengan produk-produk bebas PPA yang tidak membingungkan. Banyak terjadi kasus, konsumen melihat merek yang sama yang sering mereka pakai, tetapi mereka dibingungkan dengan formula.
Cara terbaik untuk mengetahui obat flu yang telah diformulasi kembali adalah dengan mengecek label ingredient. Obat yang telah diformulasikan kembali mengandung pseudoephedrine sebagai pengganti PPA. Pemerintah meminta konsumen untuk tidak memakai obat-obat yang mengandung PPA, dan pabrik setuju secara sukarela untuk tidak menjual produk serupa karena PPA telah diduga meningkatkan stroke pada wanita muda. Pria mungkin juga beresiko. The Food and Drug Association menyarankan konsumen untuk tidak menggunakan produk apapun yang mengandung PPA.
Obat-obat flu secara umum cukup aman jika petunjuk pemakaiannya diikuti dengan tepat. Selain itu, pemilihan obat yang cermat penting diperhatikan karena banyaknya sediaan obat flu yang beredar dengan berbagai komposisi. Karena flu sering disertai dengan gejala-gejala sakit kepala, demam, pilek, sakit tenggorokan atau nyeri sendi bahkan kadang-kadang disertai batuk dan banyak lendir pada saluran nafas, maka di dalam sediaan obat flu umumnya mengandung komponen-komponen seperti :
Antipiretik/Analgetik untuk menghilangkan nyeri dan penurun panas. Antipiretik untuk menurunkan demam dan analgetik untuk rasa sakit. Zat aktif ini berguna untuk menurunkan panas, menghilangkan pusing yang pada menyertai penyakit influenza.
Antipiretik yang banyak digunakan adalah parasetamol dan asetosal. Mekanisme kerjanya dengan cara menekan prostaglandin. semacam zat yang dikeluarkan oleh tubuh yang sedang mengalami peradangan. Prostaglandin ini yang merupakan penyebab timbulnya panas. Dengan menekan pengeluaran prostaglandin, maka panas yang muncul bisa berkurang. Efek samping dari zat aktif ini bermacam-macam. Antara lain, parasetamol dapat mengakibatkan gangguan pada hati. Sedangkan asetosal dapat mengakibatkan gangguan pada saluran cerna jika digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Nasal dekongestan banyak digunakan untuk meringankan pilek dan hidung tersumbat, misalnya fenilpropanolamin, efedrin dan feniledrin. Mekanisme kerjanya adalah dengan melakukan penyempitan pembuluh darah kecil di sekitar hidung. Pada kondisi influenza, terjadi pelebaran pada pembuluh darah kecil di daerah hidung sehingga dapat mengakibatkan sumbatan. Jika terjadi penyempitan dari pembuluh darah kapiler, maka hidung dapat menjadi lega kembali. Zat aktif yang digunakan untuk mengatasi adanya sumbatan dalam hidung adalah pseudoefedrin dan fenilpropanolamin. Harus diperhatikan mengenai mekanisme kerjanya, mekanisme ini berakibat pada penyempitan pembuluh darah, oleh karena itu penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) kurang tepat menggunakan obat ini.
Ekspektoran berguna untuk mempermudah pengeluaran riak atau lendir sekresi dari organ atau jaringan yang terpengaruh virus, misalnya : amonium klorida, gliseringuaiakolat dan kalium lodida. Mukolitik berfungsi untuk mengencerkan zat pengeluaran yang terdapat pada saluran nafas. Zat sekret ini yang sering menghambat jalannya nafas. Jika diencerkan menjadi lebih mudah keluar sehingga menurunkan gejala flu yang dialami penderita. Contohnya adalah bromheksin, asistelsistein.
Secara umum, obat flu yang beredar baik obat bebas atau bebas terbatas memiliki komposisi yang hampir sama, yaitu : analgetik atau antipiretik (penghilang demam atau nyeri yang mengganggu), obat batuk, antihistamin, pelega hidung yang tersumbat (Dekongestan), dan zat tambahan lain. Penggunaan menurut dosis yang tepat cukup aman bagi konsumen.

Tidak ada komentar: